Jumat, 10 Februari 2012

Kisah Penolong Kucing


Sang sufi besar yang bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan ALlah SWT. "Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" tanya Allah SWT pada Syibli. "Shalat tepat pada waktunya," jawab Syibli. "Bukan," kata Allah SWT menimpali. "Zakat, puasa dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli. "Bukan juga," cetus Allah SWT. Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapus dosaku, lalu apa yang telah Kau ridhai dariku," tanya Syibli penasaran.
Aku meridhai dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedinginan dan kelaparan."
Kisah diatas dimonumentalkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad.
Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik.

Sumber : koran republika, Jum'at, 10 Februari 2012

Senin, 12 Desember 2011

Cerita Lucu

Seorang karyawan menghadap ke bosnya. Ia berkata dengan serius, “Bapak sebaiknya menaikkan gaji saya, sekarang juga!!!"
"Apa alasannya?" tanya si bos dengan sinis tanpa menoleh sedikit pun.
"Perlu Bapak ketahui, sekarang ini sudah ada lima perusahaan besar dan bonafid yang sedang mengejar-ngejar saya."
Kali ini si atasan menoleh. Dengan penasaran ia bertanya, "Oh, ya? Perusahaan apa saja itu?" tanyanya dengan nada cemas.
"Citibank, PAM, PLN, TELKOM, dan terakhir BTN." 

Kamis, 27 Januari 2011

Surat Al-Fatihah

MUQADDIMAH Surat "Al Faatihah" (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quraan dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut "Al Faatihah" (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quraan. Dinamakan "Ummul Quraan" (induk Al Quraan) atau "Ummul Kitaab" (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quraan, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang. Dinamakan pula "As Sab'ul matsaany" (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang. Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quraan, yaitu : I. Keimanan : Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu ni'mat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala ni'mat yang terdapat dalam alam ini. Diantara ni'mat itu ialah : ni'mat menciptakan, ni'mat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata "Rab" dalam kalimat "Rabbul-'aalamiin" tidak hanya berarti "Tuhan" atau "Penguasa", tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala ni'mat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : "Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin" ( hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Yang dimaksud dengan "Yang Menguasai Hari Pembalasan" ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap ni'mat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. "Ibadat" yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah, selanjutnya lihat not 6. 2. Hukum-hukum : Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran. 3. Kisah-kisah : Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quraan memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi ni'mat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang- orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang- orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). "Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat," ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat- ayat Al Quraan pada surat-surat yang lain.
Sumber : http://wisatahati.com/modul.php?flmodul=content_alquran_part

Senin, 02 Agustus 2010

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-’Alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak, dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

Sahabat-sahabat bertanya:” Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan:

Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 salat fardhu di bulan yang lain.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan ini membaca satu ayat Al Qur’an, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al Qur’an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul Mukminin berkata: Aku berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?” Jawab Nabi: Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang agung lagi penuh keberkatan. Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu (kebajikan yang diharuskan) dan berjaga (untuk beribadah) di malam harinya suatu tathawwu’ (kebijkan yang sangat dianjurkan). Barang siapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di bulan yang lain. Dan barang siapa menunaikan suatu fardhu di dalam bulan Ramadan samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan yang lain.

Ramadan adalah bulan yang permulaanya rahmat, pertengahnya ampunan, dan akhirnya bebas dari neraka. Karena itu banyakkanlah empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara yang kamu lakukan untuk menyenangkan Tuhanmu dan dua perkara lagi untukmu yang sangat kamu butuhkan.

Dua perkara yang untuk menyenangkan Allah, adalah mengakui dengan sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara lagi yang sangat kamu butuhkan, adalah mohon surga dan berlindung dari neraka.

Dikutip dari “Puasa Bersama Rasulullah” karangan Ibnu Muhammad

Rabu, 23 Desember 2009

Misteri Shalat Subuh

Seorang penguasa Yahudi pernah berkata, "Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan shalat Subuh seperti melaksanakan shalat Jum'at."

Dibalik pelaksanaan dua rekaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang, bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah, suatu ketika mereka terlambat shalat Subuh dalam penaklukan benteng Tastar. "Tragedi" ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.

Yang menarik, Subuh ternyata juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum 'Ad, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas petaka pada waktu Subuh--yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

Buku MISTERI SHALAT SUBUH mencoba menganalisis bahwa keterpurukan umat Islam dewasa ini, tak lepas dari akibat diremehkannya shalat Subuh. Bagaimana alur logikanya? DR. Raghib As-Sirjani mengulasnya tuntas dalam buku ini. Keluasan wawasan sang penulis, ditambah kedalaman pengetahuannya akan nash-nash syar'i, menyadarkan kepada kita ihwal keistimewaan shalat Subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti oleh umat Islam. Tak lupa, beliau tuliskan tips-tips praktis agar mudah melaksanakan shalat Subuh.

Pembaca yang budiman, tidak ada salahnya membeli dan membaca buku Misteri Shalat Subuh karya DR. Raghib As-Sirjani ini, untuk menyingkap 1001 hikmah shalat Subuh berjamaah di masjid bagi pribadi dan masyarakat.

MisraN

Senin, 21 Desember 2009

Bekerja Ihlas, Bukan Untuk Memeras

Syahdan, tersebutlah ada sebuah pohon besar di ujung desa yang selalu menjadi sesembahan penduduk. Mereka percaya pohon itu bertuah, sanggup memberikan berkah dan rizki kepada siapapun yang rajin mengirim sesaji. di antara penduduk, ada seorang pemuda soleh yang menganggap perbuatan itu syirik karena menduakan Tuhan. Ia memberi tahu penduduk, bahwa hanya Allah yang wajib disembah. Allah yang menciptakan alam semesta, memelihara, dan kelak menghancurkannya. Dalam proses pemeliharaan itu, semua rizki datang dari Allah, bukan dari benda-benda.

Tak seorang penduduk mendengar peringatannya, bahkan masjid yang biasanya penuh jamaah menjadi sepi kehilangan ummat. Pemuda itu segera mendatangi pohon itu dengan maksud menebangnya. Namun sebelum niatnya terlaksana, sang pemuda dihadang oleh sosok kakek perkasa dan menyeramkan yang melindungi pohon itu dari ancaman kapaknya. Terjadilah pertengkaran yang berlanjut dengan perkelahian. Sesuatu yang mustahil terjadi, pemuda itu sanggup mengalahkan sosok kuat itu. Namun sebelum sang pemuda mengakhiri hidup makhluk itu, ada tawaran perdamaian.

"Bagaimana jika pohon ini dibiarkan tegak, dan setiap pagi saat bangun tidurmu kuberikan padamu sekeping besar emas."

Ringkas cerita sang pemuda menerima tawaran menarik itu. Win-win solution. Maka ia meninggalkan pohon yang tetap kokoh berdiri serupa raksasa. Penduduk tetap mengalir 'berziarah' dengan membawa berbagai sesaji. Mereka minta kepada pohon itu untuk diberikan kekayaan, pangkat, jodoh dan umur panjang ... .

Benar! Begitu kokok ayam jantan dan azan subuh berkumandang, di bawah bantal si pemuda terdapat kepingan emas yang berkilau. Sang pemuda tersenyum dan melanjutkan kegiatan harian seperti biasa. Hari itu ia bertambah kekakayaan, sesuatu yang tak pernah didapatnya pada hari-hari kemarin.

Keesokan harinya ia mendapat kiriman emas lagi, demikian juga pada hari ketiga. Tetapi, tiba pagi keempat, di bawah bantalnya tak ditemukan apa pun. Ia meraba-raba berulang kali, hasilnya nihil. Seketika marahlah sang pemuda. wah, kakek itu telah ingkar janji, pikirnya geram.

Sang pemuda tak sabar segera menemuinya untuk menagih janji. Makhluk penguasa pohon itu hanya terkekeh, bahwa sudah dibatalkan secara sepihak penghentian kiriman upeti emas itu. Tentu saja sang pemuda naik darah. Tak dapat dielakkan lagi, mereka berkelahi dengan nafsu berapi-api.

Apa yang terjadi? Sang pemuda keok dalam waktu singkat. Tenaganya tak cukup mampu mengalahkan kakek menyeramkan itu. AKhirnya pemuda itu menyerah dan pulang dengan murung.

Pembaca yang budiman, pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah diatas? Setiap kita boleh menafsirkan, boleh mempersepsikan, boleh mengambil intisari cerita dari sudut pandang yang berbeda.

Pemuda itu mewakili kata hati yang suci, bahwa kita harus bekerja dengan tulus ihlas, melaksanakan Sunnatullah dan mengharapkan ridho Allah SWT. Sedangkan kakek itu mewakili nafsu yang terus menghembuskan dan mengajak manusia untuk selalu menjauhi perintah Allah.

Ketika kita ihlas, Allah akan memberikan kemudahan jalan dan kemenangan. Tetapi ketika kita mengharapkan imbal jasa untuk kepentingan pribadi, akan seperti halnya pemuda di akhir cerita, kalah dan terhina.

Jadi, bekerjalah dengan ihlas, bukan bekerja untuk memeras.

Sumber cerita : Merjan-Merjan Jiwa (Kurnia Effendi), hal. 188 s.d 190

Kamis, 17 Desember 2009

Selamat Tahun Baru Hijriah

Rasulullah SAW memberi Tauladan pada kita, agar kita bertambah kebaikannya seiring dengan berkurangnya umur kita

"Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman [31:29])

SELAMAT TAHUN BARU

1 MUHARRAM 1431 H

MisraN

Ucapan Syukur

Alhamdulillah, di pagi yang cerah dan di ruang yang sejuk dan nyaman ini, proses awal pembuatan email misran2378@yahoo.co.id dan blog di misran2378.blogspot.com selesai.

Mudah-mudahan, email dan blog ini membawa kebaikan bagi penulis khususnya dan pembaca serta pengunjung semua, Amin.

Selamat membaca dan selamat menikmati sajian di blog ini!!!

Wassalam

MisraN